Sabtu, 07 Juli 2012

Takdir

Aku benci pada takdir
dia begitu kejam
sungguh terlalu kejam


Dan aku dalam permainan takdir
selalu bersinggungan pada persimpangan
terlalu sakit saat ujung kepercayaan mematahkan hati
terlalu sakit hingga untuk berjalan pun aku terseret


Aku mencintaimu
bukan sekedar cinta seperti embun
yang hanya bisa memeluk daun di pagi hari
kemudian hilang saat datang sang mentari


Aku mencintaimu
bukan sekedar cinta seperti angin
lebih dari gemerisik rayuannya kepada daun
yang membuat daun terlena dan gugur menjadi tanah


Aku terbakar cinta mu
terikat rantai gelap berkarat
mengikis kulit ku
menyerap harum jiwa ku


Dan disana takdir
dengan bangga tersenyum
saat mata ku menatap gengaman mu
erat dan lembut menggapai cinta
bukan cinta ku, tapi cinta yang lain
cinta busuk yang merenggut kehidupan ku


Dan disana takdir
kembali menyeret ku dalam persimpangan
mematahkan hati ku
memuntahkan tangis dimata ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be silent reader please.. ^^