My Masterpiece

Sajak Tanpa Nama


Dingin,
salju begitu membekukan hati,
Kehilangan cahaya
Hanya dingin,
Butiran salju yang turun bagai menyayat kulit

Spring,,,,
Daun- daun berguguran,
Sungguh indah,,
Angin bertiup lembut,
Menerbangkan semua luka dan angan,,

Datang,,
Seperti Cahaya mentari,
Begitu menyilaukan mata,
Entah apa yang sedang dirasa, pahit, manis, sedih, suka,
Entahlah,,,

Saat bunga mulai mengeluarkan putik-putik mekarnya,
Seorang peri yang baru terlahir dari kegelapan,,
Menghirup udara sebebas – bebasnya,,
Tak takut akan begitu banyak duri tajam yang akan menyakiti sayap rapuhnya,,

Dan saat hujan datang,,
Bagai airmata yang tak berhenti mengalir,,
Hanya bisa menatap dunia, dibalik jendela
Nafas berembun, merangkai kata

Musim,,
Terus berganti,,
Warna terus berubah,,
Begitukah dengan hati mu ?

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯

Sangat wajar bila  merasa tersakiti,,
Setiap keping kasih sayangmu bagaikan sebilah belati yang terus menusuk hati
Tak tau mengapa,,
Saat melihat mu,
Seolah menangis dan tertawa dalam waktu yang sama,,
Kau membuat luka tapi juga membuat bahagia,,
Benar – benar tak mengerti,,
Sungguh,,

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Nyanyian peri,,
Aku Rindu,,
Nyanyian peri,,
Dimana??
Setiap malam,,
Tangis itu ada,
Mengharapkan janji yang tak dapat ditepati,,
Apakah ini,,
Nyanyian Peri,,
Aku Rindu,,
Ingin ku tembus batas waktu yang memenjarakan mu,,
Ingin ku hancurkan perisai ruang yang membelenggumu,
Walau dosa menyumpahiku,,
Aku tak peduli,,
Rindu ini,,
Kekuatan ku,,
Nyanyian Peri,,
Dimana??
Janji,, aku tak kan lupa,,
Saat purnama datang,,
Di balik remang awan hitam
Ku nanti kehadiran mu,,
Bersama darah yang telah bosan mengalir,,
Bersama hati yang membusuk oleh kesedihan,,
Nyanyian peri,,
Aku ingin mendengarnya sekali lagi,,
Sebelum jiwa ku benar – benar menghilang bersama purnama
Nyanyian Peri,,
Rindu, janji, harapan, dan kebencian jadi satu,,
Bagaikan kan nada-nada cinta yang bergema,,
Nyanyian Peri,,
Aku Rindu,,,

*    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *    *
Aku percaya,,
Saat hujan datang, itu adalah airmatamu.
Mengalir bersama kesedihan awan,
Berharap semua harapanmu tercapai
Bagaikan mimpi sesaat.
Aku percaya,,
Saat hujan datang, kau menangis,,
Menangisi takdir yang begitu kejam mempermainkan mu,,
Tenang sayang,,
Tenanglah,,
Ini akan berakhir,,,
Saat jiwa kita dipertemukan ini kan berakhir,,
Hapus airmatamu,,
Bersabar dan nantikanlah aku bersama peri-peri indah penghuni surga,,
Tenang lah sayang,,
Simpan kesedihan mu,,
Simpan dan lupakanlah,,
Tak perlu kau ingat,,
Yakinlah,,
Yakinlah,, hadir ku,,
Aku slalu ada bersamamu,,
Lebih dekat dari Bayangan mu, lebih dekat dari Jiwa mu.
Aku ada dihatimu,,,

*******************************************************************
Seperti angin yang berhembus lembut
Mengalun bersama melody melody indah
Yang bergema disantereo
Dunia bernama kesepian.

Seperti tetes hujan
Mengalir perlahan melewati sela udara
Melawan batas atmosfer yang menyelimuti
Dunia bernama kesunyian.

Menatap suramnya kehidupan
Yang dipenuhi luka berdarah
Perih dan begitu menusuk
kesetiap aliran nadi yang berdetak

Kasih, kapankah datang kembali
Mewarnai setiap lembar kehidupan
Menggambar pelangi bunga dan cinta
Melukis keseimbangan jiwa yang mulai melemah

Hati ini mulai mengikis
Semakin tipis bagai lapisan selaput yang begitu rapuh.

Rindu itu bagai sayatan pedang
Tak pernah sembuh, tak pernah mampu terobati.

Begitu ingin kesepian in menghilang bersama embun
Yang tersiram hangatnya mentari
Diawal pagi yang tersenyum cerah.

 ######################################################################

Mulut ini terbungkam,
Jiwa terikat erat pada rantai-rantai api
Panas nya membakar setiap kenangan dan perasaan
Tak pernah terfikir untuk bertahan,
Membiarkan semua melenyapkan segala yang tersisa
Menyapu semua yang terpendam di jiwa

Sang Iblis berpesta pora akan kelemahan ini,
Menari dalam kegelapan,
Menyanyikan pujian-pujian pada mereka
Yang tunduk terikat pada kepalsuannya

Meratap, berharap, mengharap,
Mampukah sang iblis mengasihani
Jiwa ini semakin terbakar
Setetes air penyesalan
Mampukah untuk memadamkannya?

Mungkinkah hidup kembali
Meniti langkah demi langkah
Walau tertatih,
Tapi berharap sampai pada tujuan yang pasti
Yaitu kemenangan atas hati yang terbelenggu


 ********************************************************

Pelangi malam,
Mengiringi isyarat alam
Akan kesedihan dan kehilangan
Pelangi malam,
Yang sinarnya menutupi
Kemilau kerlip bintang
Dan senyuman sang Rembulan,
Mengiringi isyarat alam
Akan jiwa-jiwa yang pergi
Melepas segala harap dan beban

Binar mata bening itu,
Tersayat sayap-sayap patah sang bidadari
Yang dengan keindahannya melukis sang pelangi malam
Mengiringi isyarat alam.

Dan saat tiap tetes darah
Berubah menjadi tuak anggur yang memabukan
Menutup segala akal sehat dan nurani
Semakin pekat kegelapan menyelimuti,
Hanya sinar sang pelangi malam
Yang sedikit memberi harapan
Mengiringi isyarat alam.

***********************************************************

Menatap gemerlap bintang dilangit
Berharap dapat meraih satu kerlipnya
Menyimpan rapat dalam hati

Mengumpulkan serpihan-serpihan kenangan
Yang bagaikan tetes hujan
Terus mengalir berderai
Mengalahkan ruang dan waktu
Tak dapat sedikit pun dilupakan

Bintang-bintang berikan jawaban
Mengapa dunia begitu sesak
Tak mampu menghirup udara kebebasan
Hanya mampu menahan belenggu
Yang begitu erat mengikat

Kenangan tak pernah hilang
Seperti gemerlap bintang dilangit
Yang terus ada
Walau kadang sembunyi dibalik mendung
Kelabu malam yang memilukan.

**************************************************

Aku ingin menangis,,
Tapi aku tak tau apa yang harus ku tangisi,,
Aku ingin tertawa,,
Tapi tak ada yang bisa buat ku tertawa,,

Dunia ini benar-benar membosankan,,
Dunia ini benar-benar memuakkan
Aku ingin berlari meninggalkannya sejauh mungkin,,
Aku ingin sembunyi, sembunyi dari apa yang menjadi penghuni nya,,

Manusia itu kotor bejat dan tak tau malu,,
Benar-benar menyedihkan,,
Benar-benar memalukan,,
Puncak ke egoisan telah mengalahkan nurani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be silent reader please.. ^^